Kamis, 20 Mei 2010

BAGAIMANA BISA PATAH HATI?

 Sebagaimana kita tahu, cinta memiliki kekuatan yang besar. Cinta bisa menjadikan seseorang kuat, tegar, dan memiliki kemauaan yang kuat. Cinta juga mampu mendorong sesorang untuk melakukan apa saja, termasuk mau dan mampu menempuh jarak ribuan kilo meter untuk sang kekasih hatinya.


Cinta pula yang mampu membuat sesorang sehat dengan tiba-tiba dari sakitnya. Cinta pula yang membuat kembali bersemangat saat loyo. Bersemangat belajar, bekerja, dan melakukan apa saja! Tetapi hal demikian akan berlaku sebaliknya, yakni jika tiba-tiba sang pecinta kehilangan cintanya.

Cinta ibarat hukum kekekalan massa yang berbunyi “massa tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan”. Jika dikaitkan dengan cinta, maka bunyinya jadi “cinta tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan”. Maksudnya, cinta itu adalah sesuatu yang alami di dunia ini. Sesuatu yang sudah ada sejak zaman purba. Dan cinta itu tidak dapat dimusnahkan dari dunia.

Cinta bukan sesuatu yang salah. Tetapi mengapa selalu ada tragedi patah hati? Semua terjadi karena memang ada yang salah disekeliling cinta. Bukan pada cinta, tetapi disekitar cinta! Mari kita urai kesalahan-kesalah itu.

PENEMPATAN POSISI CINTA

Dalam islam kita mengenal ada dua cinta. Cinta yang pertama adalah mahabbah masyru’ah (cinta yang syar’i), yang kedua adalah mahabbah ghairu masyru’ah (cinta yang tidak syar’i). Ini hanyalah tentang cinta yang sesuai aturan dan tidak sesuai aturan, yaitu aturan Allah SWT.

Dalam manajemen cinta, Abdullah nasih Ulwan menyebutkan apa saja cinta yang syar’i dan cinta yang tidak syar’i. Cinta yang syar’i adalah cinta kepada Allah, rasulullah, dan cinta berdakwah dijalan-Nya. Inilah cinta yang utama, terutama dan paling utama. Setelah itu, cinta hendaknya diberikan kepada ibu-bapak, suami/istri-anak, saudara, kerabat dan seterusnya.
bersambung !!!

1 komentar:

Indahnya Kebersamaan mengatakan...

Hri gini masih patah hati??? Oh my good nggak bangets yaw hehhehe

dari aguestri.co.cc