Tweet KALAU JODOH, WAJAHNYA MIRIP?

Banyak yang bilang, klo’ salah satu tanda-tanda jodoh kita adalah adanya kesamaan pada wajah kita dan dia. Benar gak y?

Emang sih slama ini saya banyak menemukan pasangan yang udah menikah memiliki kemiripan wajah anatara suami dan istrinya. Ntah teori itu dapat dari mana, yang pasti banyak kejadian yang seperti ini.

Namun, saya juga sering menemukan disekeliling saya pasangan-pasangan yang gak ada kemiripan sama sekali antara keduanya, miripnya jauh banget, paling Cuma karena sama-sama manusia dan agamanya saja.

Padahal dalam Islam, kita di sunnahkan mencari jodoh yang tidak ada hubungan kerabat antara diri kita dan calon pasangan hidup kita. Dengan tujuan menyatukan dua keluarga besar dengan pernikahan tersebut.

Tentunya merupakan hal yang sangat sulit jika kita mencari orang yang wajahnya mirip dengan kita sedangkan dia (jodoh) bukan keluarga dekat kita. Biasanya, kita menemukan kemiripan wajah bila dengan saudara dekat kita, setidaknya kita masih dalam satu garis keturunan tidak terpisah jauh. Tiga atau empat tingkat (buyut) diatas kita masih saudarapun, belum tentu memiliki kemiripan wajah dengan kita.

Demikian pula dalam hubungan kami (LILAN MH), banyak orang yang meragukan hubungan kami melihat wajah kami yang jauh dari kata mirip. Sering sekali terdengar komentar yang intinya kurang lebih menyangkut pautkan jodoh dengan wajah. “kamu yakin dia jodohmu? Koq gak mirip??”, sering pula terlontar pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Namun, kami menanggapinya dengan santai dan tersenyum saja, kami sangat yakin kami akan bersama-sama membangun sebuah keluarga bahagia dengan beberapa anak (mimpi kami ingin memiliki banyak anak).

Sekarang, percaya gak percaya, ternyata teori tersebut terjadi dalam hubungan kami. Ada saja batu sandungan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan wajah kami, yang dengan sangat tmemaksa hubungan yang kami jalin selama 2 tahun dengan berbagai mimpi-mimpi indah harus kandas ditengah jalan. Salah satu dari kami harus meninggalkan yang laen karena dipaksa menikah.

Sekarang tinggallah seorang diri mencari pijakan baru untuk menjalin hubungan baru dan merangkai kembali mimpi-mimpi baru.

Kini semua tinggallah kenangan, kenangan terindah dalam sejarah perjalanan hidup dua anak manusia yang saling mencintai dan saling menyayangi.